Rabu, 24 September 2014

PERNIK - PERNIK KEHIDUPAN ANAK KOS




PERNIK – PERNIK KEHIDUPAN ANAK KOS

A.     Kehidupan Anak Kos

Setelah Lulus dari SLTA/SMA dan mendapatkan ijazah rasanya senang karena lulus dengan baik dan hasil dari perjuangan selama tiga tahun akan membuahkan hasil yang baik. Namun dari sisi keceriaan itu bukan hanya sekedar membalikan telapak tangan namun penuh dengan perjuangan bahkan rela menderita yang penting tercapai apa yang saya harapkan selamanya ini akan memberikan hasil yang optimal.

 Namun itu bukan dari akhir dari perjuangan tapi awal untuk membentuk kehidupan yang lebih baik. Setelah lulul kita terpikir dengan apa yang kita dapatkan,pasti disetiap sisi kehidupan yang baik tentu kita tidak merasa puas dengan apa yang kita dapatkan, terpikir dengan sejenak apa hanya sampai disini aku melangkah dan apakah dengan Ijazah yang saya dapatkan ini dapat menjamin kehidupan yang akan datang, kalau saya pikirkan,zaman semakin berubah sudah tentu pendidikan semakin  berguna, kenapa kalau hanya mengandalkan Ijazah ini masih belum cukup karena orang yang lulusan SMA sulit untuk diterima diberbagai Instansi, tak heran jika seseorang mau melanjut kejejang pendidikan diperguruan tinggi agar bisa mendapat gelar dan bisa memberikan jaminan kehidupan,kalau hanya dengan Ijazah ini sama sekali tidak mendapat Gelarnya. Seseorang pernah bercerita arti dari SMA itu adalah Sekolah Mencari Anak namun itu bukan alasan tuk melangkah namun itu adalah motivasi kehidupan yang  sangat bermagna untuk membangun kehidupan yang cerah.
Dan dari situlah akhirnya saya akan melanjut ke Jenjang  perguruan tinggi disalah satu Universitas Ekasakti Padang dan itu bukan karena rencana semata namun datang tanpa dipikirkan oleh orang tuaku dan olehku. Saat pun aku berpikir dengan keadaan yang tak memungkinkan namun karena semangat dari kelurga dan orang tua ku tidak terpikirkan lagi malahan aku giat untuk mau kuliah dan ingin tetap belajar dan tidak malas untuk kuliah karena itu bukan untuk ku nantinya melainkan untuk Kelurgaku dan terlebih kepada orang tua dan semua orang.

B.     KULIAH

Setelah sampai Ke Padang Mendaftar disalah satu universitas terbaik di  Yayasan Perguruan Tingga Universitas Ekasakti Padang,disanalah saya bertempat dan menikmati suasana Padang, Kampus dan Kos. Memang beda saat tinggal di Kampung halaman dengan di kota, rasanya aneh bagiku dari keanehan itu menjadi hal yang penting untuk bagaimana beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan orang yang baru. Menurutku ada beberapa perbedaan dengan di Kampung halaman dengan di Kota, seperti yang tertera dibawah ini :
1.      Di Kampung halaman :

-          Dikampung mungkin bahasa yang saya pake adalah bahasa saya dengan bahasa Nias
-          Tidak sulit beradaptasi/menyesuaikan diri karena lingkungan sekitar kita memahami setiap karakter seseorang
-          di kampung kita tidak membayar uang kos karena rumah kita sendiri
-          dikampung kita tidak terlalu banyak membeli kebutuhan karena kita mempunya lahan bahkan kita jual keluar daerah kita masing – masing
-          dikampung kita tidak membeli air bahkan kelebihan air
-          hidup kita enak dikampung gak merasa kelaparan

2.      Di Kota
-          Butuh penyesuaian dulu dan memahami karekter seseorang.
-          Mempelajari budaya setempat seperti bahasa,kebiasaan,cara bermoral dan beretika
-          Di kota serba banyak kebutuahan yang dikeluarkan
-          Di kota tinggal di Kos bukan dirumah kita sendiri dan tiap bulan kita bayar
-          Di kota tidak ada yang gratis baik itu air dan makanan semuanya serba dibeli
-          Kemudian ditambah dengan pengalaman kita dan baik buruknya orang kota wajar kita terima.

C.     GUBUK DERITA DI KOS

Sekian tahun sekian lama baru pertama kali aku merasakan bagaimana rasanya tinggal di Kos. Semua orang bilang mahasiswa itu enak gak kerja, duduk, tidur dan hanya asal mementa dari kampung kalau ada kiriman dan tiap bulan dapat gaji dari kampung halaman. Namun bagi ku itu cuman sekedar ilusi semata,  bagiku Kuliah itu menyakitkan sakit diantara yang sakit namun bagi setiap orang yang yak percaya bisa jadi menjadi hambatan untuk tidak melanjutkan study pendidikannya. Dengan apa yang kita rasakan dengan itu pula akhir dari kesuksesan tinggal kita bagaimana kita bisa bertahan disetiap derita yang kita alami.
Anak kos tidak sebanding yang mereka harapkan dari pada yang mereka rasakan, jika seseorang telah mengalami bagaimana tinggal di kos mungkin tidak heran lagi bahkan disayangkan dan dikasihani.
Kos itu adalah tempat derita karena lebih banya derita dari pada senyum dan kampus adalah tempat berbuka dan berbagi serta tersnyemun dengan teman – teman kampus tanpa merasakan kelaparan dan ketiadaan perlengkapan  kebutuhan dan kampus. Aku berpikir tempat senyum kampus dan tempat derita kos. Keduanya memang sangat berbeda tapi disisi lain sama pengertiannya.  Di kos aku tidak sendirian kenapa karena biaya kamarnya sangat mahal, sudah tentu jelas saya mencari teman agar biaya yang saya keluarkan tidak terlalu beser dengan apa yang selamanya ini aku buang. Seketika saya menemukan teman akhirny kami bergabung didalam satu kamar, hati yang satu senang namun selama satu minggu kami bersama rasanya sesuai apa yang diharapkan namun satu bulan semuanya berbeda dimana dalam hal itu teman yang satu lebih banyak menguras tenaga dan meteri ku dan lebih banyak bergantung dengan aku, baik itu dari hal yang kecil, masak ,cuci piring , bersiin kamar dan lain – lainnya.

Dari situ mulai berpikir sejenak, dengan biaya yang selama ini aku kelurkan disaat aku sendirian lebih besar dari pada waktu bergabung dengan yang lain, apasalahnya kalau saya pindah lagi karena aku tidak se karakter dengan dia, entah karena aku terlalu baik atau gimana ? biasanya seseorang yang mempunya jiwa yang baik dan pikiran yang baik sudah tentu sosialnya lebih baik dari pada yang tidak ! dan aku berpikir mungkin dia tidak mempanyai hati nurani yang baik biasa disebut orang yang seperti itu dikampung aku adalah lekhato wa’u artinua lingtah darah asal mengisap darah dan pergi dengan pelan – pelan tanpa pamit, mungkin begitu pula sebaliknya.

Hal yang  membuat kita derita jika bergabung dikos  adalah seketika teman itu tidak saling mengerti disaat kita ada dan disaat kita tidak ada. Bahkan didalam satu kos itu pernah cuek –cuek tapi  bahkan berantam dengan teman kosnya karena tidak adanya pengertian sama sekali.  Kenapa saya bilang kos itu adalah tempat dirita karena aku sudah alami gimana perihnya kehidupan anak kos, anak kos itu tak tentu jadwal makannya, anak kos itu banyak ngeluh dengan keadaanya, anak kos itu banyak air mata namun disisi lain adalah semangatnya yang tak terkalahkan, semenjak aku tinggal dikos pernah dua minggu tidak makan sesuap nasi hanya dengan air putih yang member kehanyatan didalam perut, bukannya tak ada saudara namun karena saudara tidak semua mempedulikan keadaanku hanya satu dan dua diantara kelurga yang bisa mengerti dan juga orang tua ku, padahal orang tuaku sudah tua tidak bisa lagi aku berharap padanya untuk menyekolahkan aku tapi karena semangatnya dia tidak mengenal  rasa sakti, itulah orang tua dan aku bangga mempunyai orang tua meskipun suatu saat tak bisa semunya membalas kebaikannya namun hanya senyum dan keceriahan yang bisa aku lakukan. Oleh karena itulah kirman putus tiap bulan bahkan dua bulan tidak membayar uang kos selalu nunggah dan janji mulu sama pemilik kosnya bahakan kadang diomelin dan dimarahin ditambah disuruh keluar dari kamar,  saat kiriman tidak ada kebutuhan juga tidak ada bahkan makan satu hari puasa satu minggu itulah anak kos, hanyalah dengan doa dan air mata yang selalu aku lakukan serta kesabaran dalam menghadapi hal yang seperti ini,.terkadang aku terpikir jika harapan ku dan harapan orang tua ku tidak tercapai mungkin detik ini masih belum saatnya tapi perjunganku selalu ada biar nantinya aku bisa membuat orang tua tersenyum dan bahagia dengan apa yang saya raih. Memang sih semenjak semester tiga orang tua ku meninggal { Ayah } tinggal ibu yang masih ada buat aku , itulah terkadang membuat saya sedih jika sesuatu itu tidak sesuai yang saya harapkan,

D.     NYAMAN DAN DAMAI DALAM KOS

         Mugkin jika seseorang yang masih sehat sudah tentu suka yang nyaman dan damai, kata itu memang sederhana tapi harmonis dan rukun. Kenapa bagaimanapun keadaan kita jika dikaitkan dengan dua kata diatas bisa member manfaat yang sangat berart bagi kita dan bisa menghidupkan suasana yang indah dalam kos.
Ada beberapa trik yang saya alami agar kita itu bisa nyaman di Kos yaitu :
1.      Pahamilah karakter seseorang karena setiap orang pasti beda karakternya
2.      Carilah teman yang bisa mengerti dan memahami keadaan kita
3.      Carilah teman yang bisa membangun kepribadian kita dan juga bisa berbagi dan terbuka dengan keadaan yang ada
4.      Carilah teman yang tidak menguras tenaga kita yang seperti lingtah darah
5.      Carilah teman yang bisa dipercaya dan tidak suka berbohon atau menipu
6.      Carilah teman yang tidak suka mabukan, judi,alcohol dan memakai obat – obat terlarang.
7.      Carilah teman yang bisa menghidupkan suasana yang sedih menjadi tersenyum.
8.      Carilah teman yang mempunyai etika dan moral dan bisa beradaptasi dengan teman lain.